Ulat hijau tidak kelihatan
Kalau sembunyi di dedaunan
Jenderal Susno kumandangkan nyanyian
Banyak terjatuh dari buaian
Kalau ingin menanam anggur
Jangan tanam di tanah berlumpur
Jenderal Susno berkata jujur
Bintang bayangkara ikut gugur
Rimbun merambat tumbuhan benalu
Sampai angin tak bisa berlalu
Bedug Susno bertalu-talu
Seperti sungai terbongkar di hulu
Ada embun di daun talas
Begulir-gulir tak berbekas
Ketika Susno berkata bebas
Bisa mengurangi setoran ke atas
Buah kelapa menghasilkan santan
Kalau pandai meramu perasan
Celoteh susno bukan gurauan
Dian-diam didukung pengusaha hiburan
Banyak kucing di dalam bilik
Mondar-mandir sambil melirik
Hati Susno merasa dicabik
Bisnis gelap pun merasa terusik
Ada mobil dalam garasi
Banyak yang mogok tak berbusi
Susno dan Gayus kolaborasi
Orang-orang besar kehilangan kulosi
Pedang dibuat pandai besi
Pedang diasah dua sisi
Susno rela melepaskan dasi
Ubah kurikulum sekolah polisi
Masak nasi di atas kompor
Nasi tak masak pancinya bocor
Jenderal Susno mencolek koruptor
Lantai dibersihkan dengan sapu kotor
Ular sembunyi di batu bata
Menangkap mangsa menutup mata
Mengapa Susno baru berkata
Ketika sindikat telah menggurita
Banyak buahnya pohon nangka
Buah durian makin langka
Mengapa Susno baru terbuka
Ketika dirinya merasa terluka
Makassar, 4 April 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Komentari