Bunyi musik makin luluh
Badai menghempas di tanah rata
Kita melepas dua ribu sepuluh
Didera bencana dan air mata
Gulma di ladang terus tumbuh
Hama tanaman saling berangkum
Kita mepelas dua ribu sepuluh
Ternoda perbuatan mafia hukum
Pencuri malam gunakan suluh
Lari menggunakan sepeda motor
Kita melepas dua ribu sepuluh
Masih berkuasa para koruptor
Di laut perahu harus dikayuh
Di batu karang banyak gurita
Kita melepas dua ribu sepuluh
Ekonomi sukses, rakyat menderita
Di depan cermin mengalir peluh
Terkagum-kagum memandang badan
Kita melepas dua ribu sepuluh
Pejabat kita gila penghargaan
Dalam ombak buih bergemuruh
Di angkasa pelangi berkilauan
Kita melepas dua ribu sepuluh
Pemerintah kita memburu pencitraan
Keledai berjalan makin jauh
Pulang ke tempat diiringi lagu
Kita melepas dua ribu sepuluh
Presiden kita masih ragu-ragu
Kapal berayar ke samudra luas
Di atas laut banyak perahu
Kita memasuki dua ribu sebelas
Tahun baru dan harapan baru
Makassar, 1 Januari 2011
Rabu, 05 Januari 2011
AFF dan Bola-bola Liar PSSI
Pondasi dibangun campuran semen
Di atas pondasi dibangun pagar
Nasionalisme kita menemukan momen
Dalam fanatisme di kulit bundar
Banyak hewan di taman ria
Balon-balon banyak berterbangan
Rakyat gembira bersuka ria
Timnas AFF panen kemenangan
Tumbuh jamur karena spora
Kalau ditabur dalam gulita
Gelora Bung Karno mebakar gelora
Suporter berpesta lupakan derita
Kucing kurus mandi di papan
Tikus berebutan di parit yang kotor
Bola-bola bergulir bangkitkan harapan
Di negeri persemaian para koruptor
Melukis awan gunakan pensil
Memandang langit sambil berdiri
Timnas bermain selincah kancil
Membantai lawan di kandang sendiri
Tupai lapar mencari ubi
Kelinci makan daun selada
Kemenangan Timnas bertubi-tubi
Politisi dan partai bertepuk dada
Mencari angin di udara yang panas
Di bawah pohon bisa terlena
Rakyat berkorban mendukung Timnas
Spanduk Ketua PSSI berkibar di arena
Kuda berlari di tepi kanal
Bunglon di daun mencari ranah
Baru menang di semi final
Ketua partai hibahkan tanah
Di arena pacuan kuda-kuda binal
Kuda tunggangan berkacamata
Petik kemenangan belum final
PSSI dan politisi duluan berpesta
Banyak lumpur dalam kubangan
Ada lintah dalam gelembung
PSSI dan politisi rayakan kemenangan
Timnas diboyong ke pesta terselubung
Ada benalu tumbuh di menara
Banyak jerami di tembok kaputren
Timnas diseret ke politisasi acara
Dari makan-makan sampai pesantren
Di atas meja hidangan nasi
Ada sambal gunakan terasi
Timnas dan pelatih tak konsentrasi
Antara latihan dan undangan politisi
Kalau mendaki di Gunung Himalaya
Tak bisa gunakan mobil panser
Garuda ditekuk Harimau Malaya
PSSI berdalih gatal-gatal dan laser
Waktu senja berolahraga
Pandangan mata tidak berbinar
PSSI dan politisi ikut berlaga
Pandai mengatur bola-bola liar
Di padang berlari anak gembala
Kuat tenaga di muda usia
Timnas akhirnya tak raih piala
Pelajaran berharga bagi Indonesia
Makassar, 30 Desember 2010
Di atas pondasi dibangun pagar
Nasionalisme kita menemukan momen
Dalam fanatisme di kulit bundar
Banyak hewan di taman ria
Balon-balon banyak berterbangan
Rakyat gembira bersuka ria
Timnas AFF panen kemenangan
Tumbuh jamur karena spora
Kalau ditabur dalam gulita
Gelora Bung Karno mebakar gelora
Suporter berpesta lupakan derita
Kucing kurus mandi di papan
Tikus berebutan di parit yang kotor
Bola-bola bergulir bangkitkan harapan
Di negeri persemaian para koruptor
Melukis awan gunakan pensil
Memandang langit sambil berdiri
Timnas bermain selincah kancil
Membantai lawan di kandang sendiri
Tupai lapar mencari ubi
Kelinci makan daun selada
Kemenangan Timnas bertubi-tubi
Politisi dan partai bertepuk dada
Mencari angin di udara yang panas
Di bawah pohon bisa terlena
Rakyat berkorban mendukung Timnas
Spanduk Ketua PSSI berkibar di arena
Kuda berlari di tepi kanal
Bunglon di daun mencari ranah
Baru menang di semi final
Ketua partai hibahkan tanah
Di arena pacuan kuda-kuda binal
Kuda tunggangan berkacamata
Petik kemenangan belum final
PSSI dan politisi duluan berpesta
Banyak lumpur dalam kubangan
Ada lintah dalam gelembung
PSSI dan politisi rayakan kemenangan
Timnas diboyong ke pesta terselubung
Ada benalu tumbuh di menara
Banyak jerami di tembok kaputren
Timnas diseret ke politisasi acara
Dari makan-makan sampai pesantren
Di atas meja hidangan nasi
Ada sambal gunakan terasi
Timnas dan pelatih tak konsentrasi
Antara latihan dan undangan politisi
Kalau mendaki di Gunung Himalaya
Tak bisa gunakan mobil panser
Garuda ditekuk Harimau Malaya
PSSI berdalih gatal-gatal dan laser
Waktu senja berolahraga
Pandangan mata tidak berbinar
PSSI dan politisi ikut berlaga
Pandai mengatur bola-bola liar
Di padang berlari anak gembala
Kuat tenaga di muda usia
Timnas akhirnya tak raih piala
Pelajaran berharga bagi Indonesia
Makassar, 30 Desember 2010
Langganan:
Postingan (Atom)