Pantun-pantun dalam blog ini juga didedikasikan mendukung anti korupsi

Senin, 31 Mei 2010

Subsidi Bensin Mau Dicabut Lagi

Mendung di gunung karena kabut
Lampu menyala seperti kompor
Subsidi bensin mau dicabut
Untuk kendaraan sepeda motor

Kalau ingin membakar sabut
Jangan disulut memakai minyak
Subsidi bensin mau dicabut
Untuk kendaraan rakyat banyak

Tanam padi di lahan gambut
Padi menguning tak bisa jatuh
Subsidi bensin mau dicabut
Kendaraan mewah tak tersentuh

Pohon kelapa berakar serabut
Tumbuh di atas puncak gunung
Subsidi bensin mau dicabut
Harga barang akan melambung

Di tanah gamping tumbuh rumput
Pohon meranggas seperti menara
Subsidi bensin mau dicabut
Rakyat kecil makin singsara

Kalau ingin menggunting rambut
Jangan sampai membuka kutang
Subsidi bensin mau dicabut
Dilema negeri yang gemar berutang


Makassar, 31 Agustus 2010

Minggu, 30 Mei 2010

Saya Mau Jadi Ketua KPK

Minum anggur di atas kursi
Dalam gelap tanpa cahaya
Untuk halangi pemberantasan korupsi
Ketua KPK tujuan saya

Makan asinan dicampur cuka
Di lidah terasa aneka rasa
Pintu kesempatan telah dibuka
Saya harus tampil luar biasa

Minum kopi di atas pelana
Di punggung kuda tak beralas
Saya harus tampil sempurna
Agar terkesan berani dan ikhlas

Enak makan buah srikaya
Duduk di atas batu cadas
Untuk mencapai tujuan saya
Aturan mengganjal saya libas

Jalan berliku bisa dilalui
Sambil minum dalam gerabah
Saya pandai mengelebaui
Dengan jurus bersilat lidah

Banyak pisau sudah berkarat
Jangan gunakan memotong ikan
Saya hadapi lawan-lawan berat
Dari sesama calon titipan

Makan malam tak bisa berdaya
Kalau lapar bisa ditahan
Hanya satu mengancam saya
Kalau calon titipan Tuhan

Makan sendiri di dalam bilik
Duduk di atas lantai kotor
Saya mulai terdeteksi publik
Saya memang titipan koruptor

Makassar, 30 Mei 2010

Rabu, 26 Mei 2010

Kurikulum Tawuran Mahasiswa

Pohon tumbuh dalam lingkaran
Tumbuh merangas seperti kaktus
Semester pertama pengantar tawuran
Menjadi orientasi pengenalan kampus

Kalau ingin berkendaraan
Jangan hanya yang bermotor
Semester kedua teknik tawuran
Untuk interaksi kakak-kakak senior

Angin bertiup seperti pusaran
Dari gunung turun ke rawa
Semester ketiga strategi tawuran
Dari sentuhan lembaga mahasiswa

Kursi rotan gunakan sandaran
Kalau duduk jangan dibalik
Semester empat psikologi tawuran
Bekal berdemo di area publik

Air mengalir lewat pancoran
Jatuh di tanah menari-nari
Semester lima ideologi tawuran
Dosen mengajar sesuai teori

Kucing garong di atas hamparan
Takut mati kelihatan berani
Semester enam tukang tawuran
Almamater hanya mencetak alumni


Makassar, 26 Mei 2010

Selasa, 25 Mei 2010

Demokrat dan Mallarangeng

Perahu berlayar dari Celebes
Nakodanya angkuh tak mau bersua
Partai Demokrat berpesta kongres
Anas Urbaningrum menjadi ketua

Perahu berlayar mencari benua
Gelombang lautan tak bisa ditolak
Anas Urbaningrum menjadi ketua
Andi Mallarangeng yang kalah telak

Perahu berlayar memuat perak
Lambungnya bocor air merembes
Andi Mallarangeng yang kalah telak
Setelah beriklan seperti capres

Perahu mengapung layarnya kempes
Nakoda pandai membuang jala
Setelah beriklan seperti capres
Putra SBY dirangkul pula

Perahu memuat kembang gula
Kalau berlayar di musim dingin
Putra SBY dirangkul pula
Merasa berada di atas angin

Perahu berlayar memuat pengantin
Nakoda mabuk terdampar di benteng
Merasa berada di atas angin
Semua lawan dianggap enteng

Perahu berlayar memuat genteng
Haluan menuju pulau keramat
Semua lawan dianggap enteng
Teori politik menjadi jimat

Perahu berlayar ingin selamat
Gelombang lautan harus dilalui
Teori politik menjadi jimat
Siri' dan Passe' jangan dilalai

Makassar , 24 Mei 2010

Jumat, 21 Mei 2010

Reformasi

Ular sembunyi dalam bagasi
Menangkap mangsa sambil melilit
Dua belas tahun reformasi
Seperti Orde Baru berganti kulit

Di atas kapal banyak kelasi
Ingin belajar gunakan dasi
Dua belas tahun reformasi
Tawuran mahasiswa jadi tradisi

Tukang tenun banyak kreasi
Pandai menusuk gunakan jarum
Dua belas tahun reformasi
Markus dan mafia kendalikan hukum

Kalau ingin menanak nasi
Jangan gunakan air yang kotor
Dua belas tahun reformasi
KKN merata semua sektor

Burung makan sambal terasi
Terbang ceria ke puncak menara
Dua belas tahun reformasi
Anggota dewan pandai bicara


Makassar, 21 Mei 2010

Kamis, 20 Mei 2010

Nasionalisme

Membuat kain benang dirajut
Jangan gunakan membungkus tempe
Kalaulah bangsa ingin berlanjut
Mari merawat nasionalisme

Kalau ingin menanam kacang
Jangan abaikan tikus yang jahil
Nasionalisme tergoncang-goncang
Sumber daya alam dibagi tak adil

Indah dipandang air mancur
Jauh dipandang bagai menara
Nasionalisme tipis dan luntur
Tergerus korupsi uang negara

Mencari tikus gunakan senter
Tikus sembunyi di tumpukan jarum
Nasionalisme bocor tercecer
Ditimpa bencana mafia hukum

Bawang merah tanam berbilik
Bawang putih tak bisa tumbuh
Nasionalisme tercabik-cabik
Beda keyakinan dianggap musuh

Dalam rawa banyak buaya
Ikan kecil banyak dipancing
Nasionalisme tak bisa berdaya
Takluk di bawah kepentingan asing


Makassar, 20 Mei 2010

Selasa, 18 Mei 2010

Kumpulan Arisan Partai

Burung elang bisa mengalah
Kalau melihat burung gagak
Negeri ini sarat masalah
Pemimpin kita ragu bertindak

Pandai terbang burung jalak
Kalau melintas di pinggir pantai
Pemimpin kita ragu bertindak
Bikin kumpulan arisan partai

Burung-burung jangan dirantai
Kalau terbang ke pedalaman
Bikin kumpulan arisan partai
Bagi-bagi peran tuk cari aman

Burung-burung tidak akan aman
Kalau melompat di rerantingan
Bagi-bagi peran tuk cari aman
Partai berlomba dalam kepentingan

Burung berada dalam kurungan
Terbang keluar lewati dapur
Partai belomba dalam kepentingan
Pemberantasan korupsi bisa diatur

Burung gelatik pandai meluncur
Kalau melihat minuman susu
Pemberantaan korupsi bisa diatur
Lewat ramuan pengalihan isu

Makassar, 17 Mei 2010

Sabtu, 15 Mei 2010

Jangan Menikah dengan Koruptor

Pakai baju pakai dasi
Jangan coba-coba korupsi

Sambal jengkol sambal terasi
Jangan tergoda untuk korupsi

Cari kancil bisa kesasar
Korupsi kecil akan jadi besar

Buah jambu dan buah keladi
Korupsi sumber derita abadi

Mobil mogok karena busi
Amal terhapus karena korupsi

Pohon-pohon meranggas berdiri
Korupsi membakar harga diri

Banyak ulat di pohon akasia
Korupsi membinatangkan manusia

Lumpur hitam lumpur yang kotor
Jangan menikah dengan koruptor

Di laut menangkap ikan teri
Cinta koruptor cinta materi


Makassar, 15 Mei 2010

Jumat, 14 Mei 2010

Teroris

Burung elang terbang berbaris
Mengintip bangkai di hutan jati
Densus kembali grebek teroris
Semua pelaku ditembak mati

Burung gagak dan burung merpati
Mencari mangsa dalam hutan
Semua pelaku ditembak mati
Kekerasan dilawan dengan kekerasan

Simpan sampah dalam bungkusan
Sampah dibuang ke dalam sungai
Kekerasan dilawan dengan kekerasan
Nilai manusia tidak ternilai

Daun cemara jatuh berderai
Langsung lenyap dalam lintasan
Nilai manusia tidak ternilai
Agama digunakan buat kekerasan

Kalau terbang di atas awan
Jangan ingin cepat mendarat
Agama diperalat buat kekerasan
Untuk melawan ketidakadilan barat

Banyak nian hewan di darat
Ada kancil berdiri di halte
Untuk melawan ketidakadilan barat
Juga mendayagunakan terorisme

Rimbun daunya jambut mete
Bunglon bersembunyi merasa aman
Barat mendayagunakan terorisme
Kezaliman dibungkus dengan keamanan

Kerangkeng dibagun dalam kawasan
Hewan-hewan tak bisa diakses
Kezaliman dibungkus dengan keamanan
Proyek terorisme lancar dan sukses

Enak makan ikan pepes
Bisa juga dicampur telur
Proyek terorisme lancar dan sukses
Pemberantasan korupsi bisa diatur


Makassar, 14 Mei 2010

Rabu, 12 Mei 2010

Susno, Betapa Lucunya Penegak Hukum

Jahit pakaian gunakan jarum
Jarumnya bengkok dalam lipatan
Betapa lucunya penegak hukum
Susno berkata, Susno ditahan

Ulat merayap di dahan-dahan
Daun-daun layu tergores
Susno berkata, Susno ditahan
Jenderal yang terlibat belum diproses

Singa di hutan pandai mengaum
Kalau berada di dalam kandang
Betapa lucunya penegak hukum
Susno bernyanyi, Polri meradang

Potong buah gunakan parang
Makan buah sambil berendam
Susno benyanyi Polri meradang
Tegakkan hukum atau balas dendam

Arak berbusa lahap diminum
Keringat mengalir di pori-pori
Betapa lucunya penagak hukum
Perang bintang di Mabes Polri

Kancil di padang pandai berlari
Menangkap mangsa tak sembrono
Perang bintang di Mabes Polri
Para jenderal amankan Susno

Pohon mangga buahnya ranum
Kelelawar dan tikus pesta pora
Betapa lucunya penegak hukum
Reformasi Polri bagai sandiwara

Pergi berburu di belantara
Para pemburu bersuka ria
Reformasi Polri bagai sandiwara
Seperti sirkus di republik mafia


Makassar, 12 Mei 2010

Sabtu, 08 Mei 2010

Pengumuman Ujian

Air sungai mengalir ke hilir
Ikan-ikan berenang lurus
Pengumuan hasil ujian akhir
Murid bodoh tak terduga lulus

Tali ijuk dirajut halus
Benang kusut kelihatan mulus
Murid bodoh tak terduga lulus
Murid pandai banyak tak lulus

Di ladang petani banyak tikus
Buah padi jatuh di kanal
Murid pandai banyak tak lulus
Nasib terganjal Ujian nasional

Di dalam semak banyak kadal
Mengintip-intip anak ayam
Nasib terganjal ujian nasional
Prestasi belajar diukur seragam

Nyala pelita di waktu malam
Bisa dibawa naik sepeda
Prestasi belajar diukur seragam
Sekolah dan fasilitas jauh berbeda

Ikan louhan di dalam telaga
Ikan gabus di dalam parit
Sekolah dan fasilitas jauh berbeda
Murid kaya di sekolah favorit

Di puncak gunung matahari terbit
Sinarnya temaram bergaris-garis
Murid kaya di sekolah favorit
Murid tak mampu di sekolah gratis

Pohon teratai ditanam berbaris
Daunnya habis dimakan serangga
Murid tak mampu di sekolah gratis
Kurikulum belajar yang penting ada


Makassar, 8 Mei 2010

Kamis, 06 Mei 2010

Sri Mulyani

Madu terbungkus di sarang tawon
Bisa diisap semua serangga
Sri Mulyani ke Washington
Bangsa Indonesia patut berbangga

Kembang melati dibuat kalungan
Dirajut benang warna tembaga
Mulyani mundur dari menteri keuangan
Ada yang sedih, ada yang lega

Pandai merayap ular belia
Di dalam sawah tak bisa ditangkap
Sri Mulyani pejabat Bank Dunia
Tinggalkan Century yang megap-megap

Bola dilempar bisa terpental
Bola karet harus dirajut
Sri Mulyani pejabat global
Politisi Senayan terkejut-kejut

Di kota banyak kendaraan bermotor
Ada lalulintas berjalur khusus
Sri Mulyani berganti kantor
Hendak ke mana pemeriksaan kasus

Kalau menanam buah paprika
Janganlah tanam dalam kubangan
Sri Mulyani ke Amerika
Ke mana nasib reformasi keuangan

Kalau membawa kendaraan tank
Janganlah kalah di medan perang
Sri Mulyani ada di World Bank
Jangan menyokong peternakan utang

Tumbuh subur pohon rumbia
Tak kan bisa menanam nenas
Sri Mulyani penentu Bank Dunia
Negara berkembang janganlah diperas

Gajah di hutan bergembira ria
Hewan kecil mati tenggelam
Sri Mulyani di Bank Dunia
Jangan monopoli sumber daya alam


Makassar, 6 Mei 2010

Rabu, 05 Mei 2010

Padam Terus

Ramai sekli pertandingan bola
Kaki penonton terinjak-injak
Listrik di Sulsel mati menyala
Katanya lagi kehabisan minyak

Hujan di hulu banjir di hilir
Tak bisa panen petani tembakau
Listrik di Sulsel padam bergilir
Kalau tiba musim kemarau

Dalam kubangan kerbau berendam
Gelap gulita tidak kelihatan
Listrik di Sulsel masih padam
Meskipun sudah di musim hujan

Ikan berenang di dalam kolam
Sirip melambai seperti kelambu
Listrik di Sulsel terus juga padam
Ada apa denganmu

Simpan batu di dalam liang
Kalu jatuh diikat tali
Manager PLN bersumpah siang
Malam lisrik padam kembali

Uang disimpan dalam brangkas
Berangkas hilang dibawa pergi
Listrik rusak radio dan kulkas
PLN tidak mengganti rugi

Tempe dibuat gunakan ragi
Saat membuat banyak larangan
PLN tidak mengganti rugi
Pelanggan diganjar putus jaringan

Di atas jalan pedati ditarik
Jatuh terhempas dalam telaga
PLN monopoli tenaga listrik
Untung besar kehabisan tenaga

Lintah di rawa pandai berlaga
Mengisap darah kerbau cemara
PLN kini kehabisan tenaga
Nasib peruasahaan milik negara


Makassar, 5 April 2010

Selasa, 04 Mei 2010

Bemain-main Tanah

Anak nelayan pandai memanah
Ikan-ikan tidak berdaya
Pejabat Makassar bermain-main tanah
Dari Tanjung Bunga sampai Beringkanaya

Rumah dibangun gunakan denah
Tanah diukur gunakan meter
Pejabat Makassar bermain-main tanah
Bangun Celebes Convention Center

Benyak lintah mengisap darah
Melompat-lompat binatang peliharaan
Pejabat Makassar bermain-main tanah
Di areal pembangunan sekolah pelayaran

Kalau hendak pergi berkemah
Jangan panjat di puncak menara
Pejabat Makassar bermain-main tanah
Terperosok masuk dalam penjara

Bunglon sembunyi di balik pelepah
Pandai berubah-ubah tampilan
Pejabat Makassar bermain-main tanah
Bikin laskar tim sembilan

Batu gunung bergulir ke lembah
Pohon-pohon tidak tersisa
Pejabat Makassar bermain-main tanah
Ingatlah juga asal manusia

Ikan-ikan pandai menadah
Semut jatuh bersama embun
Pejabat Makassar bermain-main tanah
Uang negara janganlah ditimbun

Makassar, 4 Mei 2010